puisi-puisi ahmad gaus
AKU BERTANYA
Aku bertanya pada cinta
sampai kapan akan membiarkan rindu
terbelenggu dalam penjara jiwa.
Ia menggelengkan kepala
menitikkan airmata!
Aku bertanya pada rindu
sampai kapan akan membiarkan cinta
terpenjara dalam belenggu kalbu.
Ia menangis pilu
menumpahkan airmatanya di bahuku!
Akhirnya aku bertanya pada airmata
sudikah ia mempertemukan
cinta dan rindu di taman pelaminan
dimana tak ada lagi kesedihan.
Ia pergi meninggalkanku
sambil menangis tersedu-sedu!
— Gedung Film, Maret 2016
DOA PENAWAR RINDU
Tuhan, jika kerinduanku pada kekasih
melebihi kerinduanku kepada-Mu
ampuni aku!
Sebab, aku bukan penguasa atas apapun
yang terbersit di hatiku
melainkan Engkau.
Dan jika kecintaanku pada kekasih
melebihi kecintaanku kepada-Mu
maafkan aku!
Sebab, aku juga bukan penguasa atas setiap rasa
yang berdenyut di jantungku
melainkan Engkau.
Dalam zikir-zikir yang kulantunkan
untuk memuji nama-Mu
tanpa sadar kusebut pula namanya.
Jangan murkai aku, Tuhan, jika itu keliru!
Sebab, tak mungkin dapat kugerakkan lidahku
melainkan atas izin-Mu juga.
Dan dalam sujud-sujud malamku
untuk mengagungkan-Mu
kuagungkan pula namanya di hatiku.
Jangan kutuk aku, Tuhan
walaupun mungkin menurut-Mu itu perlu!
Dari Engkaulah rindu dan cinta berhulu
kepada Engkau pula kelak akan bermuara
aku hanya pendayung waktu
rindu dan cinta kupinta selautan rahmat-Mu
untuk kekasih yang menunggu di ujung senjaku.
Maka jadikanlah cinta ini sebagai amal saleh
yang akan kujalani selama hidupku
dan rindu ini sebagai ibadah
yang akan kuamalkan sepanjang hayatku.
— Gedung Film, Maret 2016
Puisi yang sangat indah pak, saya sangat suka.
membacanya bagaikan membaca syair Robiah Adawiyah
Terimakasih atas puisi yang menyejukkan hatinya
sangat indah
By: Lia Cgs on March 16, 2016
at 2:56 am
Terima kasih Lia, kalau puisi cinta, kamulah guru besarnya, selain Rabiah Adawiyah 🙂
By: Ahmad Gaus on March 17, 2016
at 4:37 am
Kuyakin senja indah yg selalu kurindukan tercipta agar kita lebih banyak beshalawat pada Sang pencipta…. #Cinta, rindu & senja –>tanpa airmata
By: dewideanova on June 14, 2016
at 9:24 am
Tidak lengkap cinta tanpa airmata, sebab airmatalah yang membasuh luka-luka cinta dan sembab biru rindu hehe.. tks
By: Ahmad Gaus on June 14, 2016
at 1:11 pm