Puisi

 
Salam Puisi,

Sebagai pembuka halaman ini, saya hadirkan satu pembacaan puisi saya. Selamat menyimak:

 

SENJA DI JAKARTA

tubuhku berulang kali menjadi dinding, kekasihku

menahan rasa sakit dan gemuruh angin yang dikirim

dari gedung-gedung yang selalu berisik

di jantung kota

kisah-kisah konspirasi menjerat mimpiku

di kursi-kursi tua yang lelah menunggumu

untuk menghapus peluh dari tanganku

yang tidak berhenti berderak

di sudut kota matahari sore menerobos

jendela apartemen yang tidak pernah dibuka

burung gereja menyanyikan mars perjuangan

awan hitam berbaris seperti pasukan demonstran

yang marah, ingin merubuhkan pagar istana

intrik, makar, konspirasi, apalagi

semua huru-hara ini, kekasihku,

masih akan berlangsung

memekakan telingaku yang sudah rata

dengan jalanan

pandanganku yang selalu nanar

kehilangan taman bunga

duduklah, aku ingin menikmati lagi

bibir senja, rambutmu yang berkilau langit sutra

matamu yang bening bagai air telaga

aku ingin mereguk lagi segelas teh

dan ciuman hangat

sebelum senja berlalu

memetik bunga mawar di kelopak matamu

Jakarta, 26 Juli 2007

 

Senja di Jakarta

Selamat menikmati sajian-sajian Puisi saya di halaman ini.