Pembacaan puisi SENJA DI JAKARTA oleh Abdullah Sajad. Silakan dinikmati sambil nyeruput kopi dan membayangkan seorang kekasih duduk di sampingmu 🙂
SENJA DI JAKARTA
tubuhku berulang kali menjadi dinding, kekasihku
menahan rasa sakit dan gemuruh angin yang dikirim
dari gedung-gedung yang selalu berisik
di jantung kota
kisah-kisah konspirasi menjerat mimpiku
di kursi-kursi tua yang lelah menunggumu
untuk menghapus peluh dari tanganku
yang tidak berhenti berderak
di sudut kota matahari sore menerobos
jendela apartemen yang tidak pernah dibuka
burung gereja menyanyikan mars perjuangan
awan hitam berbaris seperti pasukan demonstran
yang marah, ingin merubuhkan pagar istana
intrik, makar, konspirasi, apalagi
semua huru-hara ini, kekasihku,
masih akan berlangsung
memekakan telingaku yang sudah rata
dengan jalanan
pandanganku yang selalu nanar
kehilangan taman bunga
duduklah, aku ingin menikmati lagi
bibir senja, rambutmu yang berkilau langit sutra
matamu yang bening bagai air telaga
aku ingin mereguk lagi segelas teh
dan ciuman hangat
sebelum senja berlalu
memetik bunga mawar di kelopak matamu
Jakarta, 26 Juli 2017
Bersama sastrawan senior Indonesia, Sapardi Djoko Damono (SDD), usai seminar sastra Melayu di Selangor, Malaysia, Desember 2017
*************
Novel terbaru saya, Hujan dalam Pelukan, dapat dibaca di platform NovelMe, ini link-nya: https://h5.novelme.com/bookinfo/22983
Selamat menikmati, jangan lupa kasih star vote dan subscribe ya, terima kasih
[warning: only for adult]
Love ❤
LikeLike
Tks Ika
LikeLike