Jiwaku Nyanyian Kudus

puisi ahmad gaus
JIWAKU NYANYIAN KUDUS
Apa arti Natal bagiku yang bukan seorang Kristiani?
Di mana tempat Yesus Kristus dalam diriku?
Aku bertanya, dan pertanyaanku melambung ke langit biru
Siang malam aku mencari
Berganti musim
Berbilang waktu
Berganti windu
Tapi aku tidak menemukan tempat Yesus Kristus dalam diriku
Tidak di mata
Tidak di telinga
Tidak di kepala
Tidak di mana-mana
Aku pernah mendengar ceramah seorang pastur tentang Natal sebagai peristiwa terbesar dalam sejarah manusia.
Aku pernah mendengar khotbah pendeta yang menggebu-gebu
Tentang Yesus Kristus sebagai satu-satunya penyelamat dunia
Tapi para ulama di agamaku juga mengatakan bahwa agamaku adalah satu-satunya jalan keselamatan
Aku terperangah..
Ternyata semua agama sama saja
Senang benar dengan narasi-narasi besar yang diumbar di atas mimbar
Tapi aku tidak bisa memahami agama dari mulut para pengkhotbah
Mereka itu seperti juru kampanye partai yang sedang minta dukungan
Mereka itu seperti tukang obat yang menjual ayat-ayat suci untuk keuntungan sendiri
Akhirnya aku mencari Yesus Kristus di ruang sunyi
Hanyut aku dalam ritus nyanyian kudus
Lagu-lagu rohani mengguncang jiwaku
Sore itu, sepulang dari kampus
Aku berdiri tepat di depan pintu sebuah gereja
Lonceng Natal bergema
Lonceng Natal memanggil
Orang-orang bernyanyi dengan suka cita
Aku mendengarkan nyanyian jiwaku dalam keheningan
Aku masuki ketiadaan yang terdalam
Jauh dalam ketiadaanku
Aku fana
Aku fana
Kutemukan Yesus Kristus dalam zikir zikir panjangku
Dia datang seperti angin yang gemetar di pucuk-pucuk daun
Dia datang bagai rinai gerimis menyentuh kaca jendela
Suaranya terdengar bagai nyanyian burung yang hinggap di pohon cemara sehabis hujan.
Sebenarnya bisa saja aku mencampakkan Yesus Kristus dari hidupku
Karena Dia bukan keyakinanku
Karena guru-guru agamaku mengatakan begitu
Tapi aku tidak bisa menolak kasih yang datang kepadaku
Aku tidak mencintai Yesus Kristus
Tapi Yesus Kristus mencintaiku
Di mana aku harus bersembunyi dari cinta-Nya
Ke mana aku harus melarikan diri?
Karena kasih-Nya begitu halus menembus dinding jiwaku
Telingaku kini dipenuhi nyanyian kudus
Kepalaku kini dipenuhi nyanyian kudus
Jiwaku kini dipenuhi nyanyian kudus
Seluruh dunia yang kulihat dipenuhi nyanyian kudus.
THE END
Dibacakan di acara Perayaan Natal Antariman di BBPK Kampus Hang Jebat, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu, 13 Januari 2024. Penyelenggara: Nurcholish Madjid Society (NCMS), Esoterika – Forum Spiritualitas, Caknurian Urban Sufism, Serumpun Bakung (SB), JPIC OFM Indonesia, dan Gardianat Portiuncula.

Leave a Comment