DATANG DAN PERGI
Ada yang datang seperti kabut
begitu tenang dan lembut
merambat di tepi-tepi hati
lalu pergi
dengan hati-hati.
Ada yang datang seperti ombak
keras mendesak-desak
menghentak batu karang
lalu menghilang.
Ada juga yang datang seperti hujan
membasahi halaman demi halaman
catatan di buku harian
dan hanya bertahan
sebagai kenangan.
Ada lagi yang datang seperti senja
merah saga.
Yang datang dan pergi tidak pernah tahu
di mana aku berdiri menunggu
berpura-pura menjadi
daun pintu.
Pasar Minggu, 28/08/17
[Puisi ini dimuat dalam buku antologi “Senja di Jakarta”, 2017]
Indahnya Cinta Segitiga
Dua orang perempuan saling menyayangi. Tapi, keduanya mencintai pria yang sama. Cinta segitiga terjalin begitu saja. Ada cemburu. Ada marah. Ada curiga. Tapi kasih sayang di antara kedua perempuan itu membuat mereka harus menafsirkan kembali cintanya pada si pria. Mereka tidak ingin kehilangan sahabat, tapi juga tidak mau ditinggal kekasih. Akhirnya sebuah kompromi dilakukan. Cinta segitiga terjalin mesra.
Masalah baru muncul ketika datang seseorang yang lain (pria atau wanita, hayoo tebak?). Cinta segitiga akhirnya berkembang menjadi persegi panjang. Romantis, seru, menggairahkan, penuh kelembutan, dan sekaligus brutal. Ikuti kisahnya dalam novel Hujan dalam Pelukan di platform NovelMe, selagi masih gratis, sebelum di-setting di halaman berbayar. Ini link-nya : https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=22983
Lihat juga: Perempuan yang Menangis di Jendela
Follow my Instagram: @gauspoem