Menjenguk Budhy Munawar-Rachman
Bersama kawan-kawan dari berbagai kampus dan LSM menjenguk Dr. Budhy Munawar-Rachman, dosen filsafat STF Driyarkara, Jakarta, dan pegiat dialog antariman. Budhy terjatuh di satu ruas jalan di Kupang pekan lalu. Ia mengalami patah tulang belakang, dan sudah menjalani operasi, Saat ini sudah ada di rumah, di kawasan Bintaro, Tangsel.
Untuk menghibur Budhy, saya menulis puisi dan dibacakan oleh Ibu dokter CSP Wekadigunawan, PhD.
Berikut puisinya:
SAKIT ITU INDAH
Setiap kita pasti pernah menderita sakit
Dan itu adalah tanda yang paling jelas bahwa kita masih hidup
Sebab hanya orang mati yang tidak merasakan sakit
Orang sehat, sekali waktu, perlu sakit
Dan berusaha untuk sembuh
Saat kembali sehat, ia seperti kendaraan yang baru keluar dari bengkel sehabis tune up
Ia terasa ringan karena onderdil yang rusak telah diganti atau diperbarui
Kondisi kendaraan itu seperti baru
Manusia pun seperti itu
Kalau tidak pernah sakit, organ-organ dalam tubuh tidak pernah diperbarui
Sekali rusak, fatal sekali akibatnya
Maka sakit itu indah
Ia adalah anugrah alam yang menandai kehidupan yang terus bergerak, berputar, dan memperbarui dirinya
Ia adalah cara alam menjaga keseimbangan
Jangan pernah berpikir untuk menghabisi penyakit sampai ke akar-akarnya
Seperti yang dilakukan oleh dunia medis modern
Sebab kalau engkau melakukan itu, alam akan mempertahankan dirinya dengan cara menciptakan penyakit baru entah bernama kanker, covid, atau apapun penyakit yang tidak pernah ada sebelumnya.
Kalau tidak begitu, dunia akan kiamat
Saat kita terbaring sakit, adalah momen petualangan untuk mencari diri sendiri yang hilang saat kita sehat
Di dalam petualangan itu, kita akan menemukan pertumbuhan diri
Menjadi lebih bijak dan lebih rendah hati
Tumbuh di dalam penderitaan dan rasa sakit akan membuka cakrawala kesadaran yang tidak pernah kita duga
Akhirnya, mari kita renungkan kata-kata bijak dari Kura-kura Ninja: “Rasa sakit hanya ada dalam pikiran.”
Mungkin maksudnya, kita harus memiliki pikiran yang melampaui rasa sakit
Biarlah penyakit itu datang kalau memang sudah waktunya
Tapi pikiran kita jangan ikut sakit
Bintaro, 16 Oktober 2022
Ahmad Gaus
|