
HOMO HOMINI LUPUS
Di antara terang dan gelap ada dinding yang tak terlihat. Semacam kaca atau, katakanlah, spektrum yang memisahkan keasingan. Ia berpindah-pindah tempat dari mata ke ruang tahanan, dari hidung ke gudang senjata, dari telinga ke medan pertempuran. Maka pancaindra selalu dihantui mimpi buruk.
Suatu malam, saat kau berada di dalam barisan untuk memerangi manusia, sekumpulan makhluk mengintai dari dinding itu. Mula-mula ada suara gaduh. Kemudian pecahan kaca. Lalu darah berceceran.
Orang-orang dalam barisan itu memunguti pecahan-pecahan kaca yang berserakan dan memakannya. Doa-doa dilantunkan setengah berteriak. Semakin lama semakin banyak orang yang datang. Makhluk-makhluk itu mendekat dan mencekik leher mereka hingga doa-doa yang mereka teriakkan berhamburan menjelma binatang buas. Dalam sekejap saja, ruang di antara terang dan gelap itu berubah menjadi medan perang.
Malam melambaikan tangan dengan cakar-cakarnya yang tajam. Engkau tak sabar menunggu pagi untuk memastikan bahwa yang tergeletak di jalan itu bukan tubuhmu.
22/07/17
N O V E L
“Di dunia ini ada kekuatan hitam, ada kekuatan putih. Kamu pilih yang mana untuk membantu mewujudkan impian-impianmu? Tapi ingat, setiap pilihan akan membawa akibat pada kehidupanmu.”
Kisah pertempuran abadi dua kekuatan yang diwakili oleh dua karakter perempuan muda, baca di sini: https://h5.novelme.com/bookinfo/18126