Namanya Alifya Kemaya Sadra, lulusan Sastra Inggris UIN Jakarta, 2020. Keahliannya menari dan main piano. Dia pernah menari di Istana Presiden di Bogor, di acara Gubernur DKI Jakarta, di pembukaan Asian Games 2018, di depan Ibu Airin saat ulang tahun Kota Tangsel, di parade kesenian di Beijing, China.
Kemarin lusa kami merayakan hari ulang tahunnya yang ke-22. Acaranya di rumah saja. Maklum ini masa pandemi C-19. Kami juga tidak mengundang siapa-siapa. Bahkan lilin ulang tahun pun benar-benar lilin biasa yang disiapkan untuk kalau mati lampu. Tapi tepat pukul 00.00 beberapa teman kuliahnya tiba-tiba datang bikin kejutan. Jadi ramai juga, akhirnya.
Dari dia kecil saya selalu mendoakannya sambil saya peluk dan usap rambutnya. Doanya selalu sama: cantik, baik, sehat, cerdas, banyak rezekinya. Terus baca al-Fatihah dan salawat Nabi, lalu ditiupkan ke kepalanya. Walaupun sekarang dia udah dewasa, saya tetap melakukannya, dan dia selalu memintanya. Begitu pula adiknya, Raysa Falsafa Nahla, yang tahun ini lulus SMA, angkatan Corona katanya, jadi engga ada wisuda. Kesian bener. Doa sambil ditiupkan ke kepala itu saya dapat dari Abuya Dimyati, ulama-sufi Pandeglang, waktu masih bayi saya bawa ke rumah Abuya, dan beliau almarhum mendoakannya seperti itu.
Semoga tercapai apa yang dicita-citakan, kakak..