Kepada Siapa Engkau Bicara
Akhirnya kau tegakkan lagi kaki-kaki langit itu
Setelah hujan karbon, kiamat debu, dan tubuh-tubuh yang berubah jadi arang
Tapi kepada siapa engkau bicara jika pohon-pohon saja menutup telinga
Hewan-hewan piaraan mengungsi ke hutan
Sebab di sana mereka tidak perlu berpura-pura menjadi manusia.
Engkau tahu sejarah sedang berselisih paham dengan pikiran
Ia mengambil jalan lurus atau menikung
Tapi pikiran ingin berbalik arah
Maka duduk saja di persimpangan
Menunggu kereta lewat di keningmu.
Lihat, matahari keluar dari ruang pesta dengan tubuh limbung
Mungkin semalaman dicekoki minuman keras
Tapi mau bagaimana lagi, hari ini dia harus berangkat ke sekolah
Belajar lagi menghitung jumlah manusia di jalan raya, rumah ibadah,
gorong-gorong
Belajar lagi mengucapkan nama Tuhan dengan lidah yang lembut
Sementara kita tetap di sini
Mengenang mereka yang pernah menanam pohon-pohon cahaya
dengan wajah murung
Sebab kita tahu dunia sebenarnya sudah hancur
dalam pot bunga.
— ahmadgaus —
Kredit gambar:
Kredit Featured Image: