Selamat ulang tahun untuk teman yang sedang sakit, Indah Ariani semoga lekas sembuh; dan semoga berkah di usianya. Terima kasih telah menjadi host yang setia selama 2 tahun lebih di acara Caknurian Urban Sufism With Komaruddin Hidayat
Aku menulis, maka aku ada
Selamat ulang tahun untuk teman yang sedang sakit, Indah Ariani semoga lekas sembuh; dan semoga berkah di usianya. Terima kasih telah menjadi host yang setia selama 2 tahun lebih di acara Caknurian Urban Sufism With Komaruddin Hidayat
Sahabat puisi, dengarin lagi podcast saya ya, kali ini dibuat oleh teamnya Prof Jajang Jahroni dari UIN Jakarta. Di sini saya juga membaca puisi, selamat mendengarkan 🙂
Wawancara Podcast dengan Novi Febrianti di Studio Monalisa, Pekan Baru, Riau, 30 November 2021, seputar perkembangan puisi dan budaya pop di kalangan milenial.
Puisi ini dibacakan oleh: Shahnaz Haque pada acara Halal Bihalal Cak Nurian Urban Sufism, Minggu 16 Mei 2021. Sayang saya belum mendapatkan rekaman audionya jadi belum bisa ditampilkan. Versi podcast akan dibuat menyusul ya 🙂
PUNCAK TERTINGGI RAMADAN
DARI Ramadan ke Ramadan, apa yang kita dapatkan
Selain berkurangnya umur dan bertambahnya usia
Ramadan hanya lewat di depan rumah seperti pedagang keliling
Kita membeli barang atau makanan yang dibutuhkan
Lalu membiarkan pedagang itu pergi
Tidak peduli kapan dia akan datang lagi
Besok, lusa, bulan depan, masa bodoh
SEMENTARA itu ada orang yang merasa sedih berpisah dengan bulan Ramadan
Kepergiannya ditangisi, kadang dengan emosi yang berlebihan
Agar semua orang tahu bahwa dia pencinta sejati bulan Ramadan
Dia meratap pilu karena harus menunggu Ramadan satu tahun lagi
Lama sekali
PADAHAL, Ramadan adalah waktu metafisik
Waktu yang tidak berdetak pada jam dinding
Waktu yang tidak bergantung pada kalender
Melainkan waktu yang berada di puncak kesadaran ruhaniyah
BAGI orang-orang yang sudah sampai ke puncak tertinggi Ramadan, setiap saat adalah Ramadan
Setiap malam adalah Lailatul Qadar
Dan setiap hari adalah Hari Raya
DI PUNCAK tertinggi Ramadan, seperti halnya di puncak gunung, semua terlihat indah
Karena dipandang dengan jiwa yang indah, yang berada di puncak ketinggian ruhani
Jiwa yang memancarkan cahaya kasih Tuhan ke segenap penjuru
TAPI, untuk sampai ke puncak itu tidaklah mudah, seperti halnya mendaki gunung
Wamaa adraaka mal ‘aqabah, Tahukah engkau apa itu jalan mendaki yang sulit
Fakku raqabah, yaitu melepaskan semua belenggu ragawiyah
Suatu pendakian menuju perjumpaan dengan Tuhan di atas gunung ruhani
ITULAH puncak tertinggi Ramadan dalam kehidupan sehari-hari
Di mana tidak ada lagi pertentangan antara ketuhanan dan kemanusiaan
Ketuhanan berarti kemanusiaan
Kemanusiaan berarti ketuhanan
Di puncak tertinggi Ramadan, manusia adalah umat yang satu, ummatan wahidah
Di antara mereka tidak ada batas, seperti langit yang terbuka tiada bertepi
DI PUNCAK tertinggi Ramadan kita telah melampaui al-‘aqabah, jalan mendaki yang sulit, untuk ber-fakku raqabah
Yaitu, melepaskan diri dari belenggu pandangan sempit dan sektarian
Yang membeda-bedakan manusia berdasarkan harta dan jabatan
Yang memilah-milah manusia berdasarkan suku dan keturunan
Yang memisah-misahkan manusia menjadi Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen, Konghucu, Islam, dan lainnya
DI PUNCAK tertinggi Ramadan, umat manusia adalah satu, ummatan wahidah
Sebab mereka adalah penampakan wujud Tuhan yang Tunggal di muka bumi.
Terima kasih
Ahmad Gaus
Follow my IG: @gauspoem
Baca juga: Bertemu Nabi Sebentar Saja
Kalau anda menyukai postingan ini, jangan lupa share ke yang lain semoga bermanfaat. Terima kasih. Ahmad Gaus
Baca juga –> Diagram Air Mata
Follow my IG: @gauspoem
Saya meminjam kerangka tubuh puisi SDD di bawah ini untuk membuat puisi di atas. Bandingkan hasilnya, apakah saya berhasil meniru gaya SDD 🙂
Selamat Memperingati Isra Mikraj 2021.
Semoga semakin rajin salatnya., sehingga ada bekas sujudnya (min atsaris sujud) dalam kehidupan, bukan bekas hitam di jidat. Kalau ini min atsaril karpet. Inilah yang paling ditakuti oleh para ulama, para wali. Sebab kalau sampai jidat mereka hitam akan membuat mereka riya’ (pamer). Wallahu’alam.