E-book terbaru 2024
Sebelum memasuki era industrialisasi pada abad ke-19, kata “kesepian” sangat jarang digunakan dalam karya kreatif maupun oleh masyarakat. Kalaupun digunakan, pengertiannya terbatas pada isolasi fisik, seperti orang-orang yang tinggal di pelosok, tepi hutan, atau pegunungan.
Ketika industrialisasi mendorong urbanisasi secara besar-besaran, kesepian ikut bermigrasi ke kota-kota. Dan ia memiliki makna modern.
Belakangan kesepian ditetapkan oleh organisasi Kesehatan sedunia WHO sebagai ancaman Kesehatan global. Inggris dan Jepang telah mengangkat Menteri urusan kesepian. Australia dan Selandia Baru telah mengambil langkah-langkah politik untuk mengatasi kesepian warganya.
Benarkah kesepian lebih berbahaya dari alcohol dan obesitas?
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR — 1
- Pendahuluan: Sendiri Bersama-sama — 6
- Hati yang Hancur Lebur — 21
- Estetika Kesepian — 32
- Kota dalam Kardus — 50
- Kota tanpa Bir Hitam — 66
- Politik dan Kesepian — 74
- Bahkan Ibu Megawati pun Kesepian — 85
- Kisah dari Panti Jompo — 92
- Perempuan yang Menangis di Jendela — 102
- Selubung Gender dalam Narasi Kesepian — 117
- Lelaki Kesepian: Adolf dan Prabowo — 137
Epilog: Jakarta Siapa Punya? — 154
Biodata Penulis — 164
Spesifikasi
Judul : Lonely Crowd: Narasi-Narasi Kesepian dalam Masyarakat Urban
Jenis : Buku Digital (Ebook/ format Pdf)
Kategori : Buku Umum
Penulis : Ahmad Gaus
Penerbit : Lotus Books
Tahun terbit : September 2024
Panjang : iii + 165 Halaman
Harga : Rp.45.000,00
Mau beli e-book ini?
Hubungi email: tangseldita091@gmail.com
