Sekuntum Bunga di Taman Surga

Ebook terbaru 2024

Dalam sejarah sastra di tanah air, sangat sedikit, kalau tidak bisa dibilang tidak ada, puisi yang ditulis secara khusus untuk menyahuti isu-isu lintas agama dengan berbagai konteksnya seperti diskriminasi, intoleransi, kekerasan berbasis agama, dan sejenisnya. Buku ini merupakan yang pertama, yang memuat puisi-puisi dalam tema tersebut.

Buku ini memuat 32 puisi yang ditulis dan dibacakan oleh penyairnya di berbagai forum lintas agama, baik di dalam maupun di luar negeri. Di sini pembaca akan menemukan puisi tentang diskriminasi terhadap kelompok minoritas, perusakan rumah ibadah, inspirasi tokoh-tokoh agama, hingga refleksi sufistik.

Testimoni:

Puisi-puisi Ahmad Gaus menyibak cakrawala bahwa kitas semua bersaudara – Albertus Patty, Pendeta dan aktivis dialog antaragama

Melalui estetika, Ahmad Gaus mengajak kita untuk mencintai Tuhan, manusia, dan ciptaan lainnya – Romo Yohanes Wahyu Prasetyo, OFM – JPIC OFM Indonesia.

Puisi-puisi dalam buku ini mencerminkan nurani penulisnya yang punya empati dan berani berselancar di arena yang sulit menyangkut diskriminasi ras dan agama – Nasri  Astani, Penganut Agama Bahai.

Sebuah mahakarya yang menghubungkan keindahan sastra, spiritualitas, dan pesan-pesan kemanusiaan yang mendalam – Budhy Munawar-Rachman, Aktivis Kebebasan Beragama

Spesifikasi
Judul            :  Sekuntum Bunga di Taman Surga: Puisi-Puisi Lintas Agama

Jenis             : Buku Puisi/ Ebook/ Pdf
Kategori       : Sastra
Penulis          :  Ahmad Gaus
Penerbit       :   Lotus Books
Panjang        :  iii + 130 Halaman
Tahun Terbit: September 2024

Harga            :    Rp.35.000,00
Mau beli buku ini?

Hubungi email: tangseldita091@gmail.com

Puisi Ulang Tahun untuk Anick HT

ANICK HT & KEBEBASAN BERAGAMA
Kuburlah Kami Hidup-hidup! Begitu judul buku karya Anick Ht yang terbit beberapa tahun silam. Buku ini berisi lima buah puisi panjang, puisi esai, yang diangkat dari peristiwa nyata yang terjadi di masyarakat.
Lewat puisi esai itu Anick menuturkan kisah pilu orang-orang yang terusir dari kampung halaman mereka karena perbedaan keyakinan. Persekusi, diskriminasi, dan tindakan kekerasan atas nama agama, menjadi keprihatinan Anick sejak.lama. Ia telah memilih jalan hidupnya untuk berada di antara kelompok-kelompok minoritas.
Dalam sebuah parade kebinekaan, ia dan komunitasnya diserang oleh kelompok garis keras. Beberapa orang terluka berat dan harus dirawat di rumah sakit. Anick tidak kapok dan terus berjuang untuk kebebasan beragama.
Selamat ulang tahun, Anick. Berbahagialah karena telah menemukan jalan hidupmu.