
Cinta dan Pernikahan
Puisi Ahmad Gaus
CINTA itu satu tapi banyak
ia menyatu tapi berserak
seperti ribuan gerimis di senja hari
yang diserap warna pelangi.
BETAPA bahagia sepasang kekasih
disatukan dalam ikatan cinta
lebih bahagia jika mereka mampu
melepaskan ikatan-ikatan itu
dan merajutnya menjadi sayap-sayap merpati
yang membawa mereka terbang bersama
ke langit tinggi.
CINTA itu melepaskan, bukan membelenggu
jika engkau mencintai kekasihmu
jangan meminta dia bersimpuh di kakimu
pinanglah kekasihmu sebagaimana engkau
meminang impianmu
yang kau lukis menjadi kupu-kupu
bermata salju, bersayap langit biru.
SEPASANG kekasih menabur cinta sepanjang jalan
permadaninya ayat-ayat Tuhan
istananya surga di ketinggian
karena cinta itu setinggi-tinggi kebenaran
bila perjalanan telah sampai di pintu kematian
setiap kekasih akan dimintai pertanggungjawaban.
PERNIKAHAN adalah kebersamaan yang berjarak
biarkan ia seperti itu
supaya engkau tetap memiliki dirimu
dan kekasihmu tidak kehilangan dirinya.
JANGAN menghidangkan seluruh cintamu di meja makan
sebab semua akan dilahap habis lalu dilupakan
yang harus kau berikan cinta itu
bukan hanya mulut kekasihmu
tapi juga matanya, telinganya, jiwanya, pikirannya, hatinya
sampai dia tidak memintanya lagi
sampai engkau tidak perlu memberinya lagi
sebab dia tahu bahwa hidupmu adalah cinta itu sendiri
dan cinta adalah hidupmu itu sendiri.
SAHABATKU, hidup ini hanya milik mereka
yang tekun menanam dan merawat cinta
tanpa cinta, surga tidak ada yang punya
maka cintailah dirimu, cintailah kekasihmu
cintailah kebersamaan dan kepedihannya
cintailah pernikahan dan penderitaannya
cintailah cinta dan lika-liku perjalanannya
di situlah engkau akan menemukan
Cinta-mu yang sebenarnya.
~~~
Gedung Film, 19 Oktober 2016
ahmad gaus af
Momen membaca puisi di berbagai acara pernikahan:
*****************************
Novel terbaru saya, Hujan dalam Pelukan, dapat dibaca di platform NovelMe, ini link-nya: https://h5.novelme.com/bookinfo/22983
Selamat menikmati, jangan lupa kasih star vote dan subscribe ya, terima kasih
[warning: only for adult]