Apa itu WriterPreneurship?

WriterPreneurship – Ahmad Gaus : Menjadi Pengusaha Penulisan + Praktekan Sekarang!

Sumber: https://nahason-ls.blogspot.com/2020/05/review-writerpreneurship-ahmad-gaus.html

Pernahkah membayangkan dirimu bisa menulis atau tidak sama sekali? Mungkin sesuatu yang susah memulai satu persatu kata yang akan dirangkai sekaligus menuangkan ide dan ilham yang akan dikerjakan. Demikian kita untuk menuliskan secarik kertas penuh dengan kata-kata yang penuh dengan makna dan konsep atau narasi. Maupun kita menguasahakan apa yang kita tulis saat ini.Itulah yang menjadi dilema maupun hoby yang dibawakan oleh para blogger maupun penulis pada umumnya.

Buku WriterPreneurship
© Ahmad Gaus / Referensi /
Foto sendiri

Sebuah buku yang mengajarkan arti pengusaha penulisan adalah suatu konsep baru di era Milenial sekarang. Bagaimaan pengalaman Ahmad Gaus dalam menuangkan kinerja dan pelayanan masyarkat melalui secarik buku dan pelatihan menulis. Apakah yang menjadi istimewanya buku ini sehingga sangat layak untuk dibaca atau hanya sekedar buku yang referensi sederhana?

Informasi Buku :

Buku : WriterPreneurship Bisnis dan Idealisme Dunia Penulisan
Penulis : Ahmad Gaus
Penerbit : Referensi
Kota Terbit : Tangerang Selatan
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 120 (xviii  + 102)
Bahasa : Bahasa Indonesia
Genre : Motivate, Referensi, Metodologi
Pembelian : Gramedia, Toko online, dan offline setempat

Kesan Awal

Pertama kali yang saya lihat dari buku ini adalah metode-metode untuk menulis blogger maupun penulisan yang sederhana. Bahkan secara awal ekspetasi gua hanya mencari buku untuk menyemangati blogger dan merupakan buku yang dijual dalam bazar buku Gramedia. Salah satu bahan materi yang menarik untuk dibahas bagi para penulis. Sehingga ada buku ini dalam tumpukan buku akhirnya saya beli. Oleh sebab itu akhirnya saya membeli buku ini.

Beberapa penulis keren
© Ahmad Gaus / Referensi /
Foto sendiri

Awalnya memang terlihat buku tipis sich. Penulis sendiri masih agak kurang ku kenal, namun karena buku ini salah satu buku yang ada di bazar itu, dan ingin mencari rekomendasi untuk mengisi materi sekaligus perlengkapan dan untuk mengisi ilmu dengan materi-materi dari para mastah. Sehingga sangat penting karena belajar adalah selalu berkembang. yang membuat buku ini yang sederhana cukup direkomendasikan bagi para pembaca saat ini?

Mengenal profesi WriterPreneurship

Sebelum mengenal namanya WriterPreneurship, mari kita melihat permasalahan negeri ini. Pernahkah kalian mengerti dan mengamati negeri kita saat ini yang masih kekurangan penulis? Atau kekurangan orang-orang yang menghargai tulisan? Itulah yang terjadi di jaman sekarang ini. Setelah saya berunding dan membaca buku ini, jelas orang indonesia sendiri kekurangan literasi yang saat ini diterapkan pemerintah maupun generasi anak muda. Bahkan sangat disayangkan kebanyakan pembaca tidak menghargai beberapa hasil kerja keras penulis.

Akan tetapi sangat disayangkan sarjana muda yang saat ini yang telah banyak pengganguran. Sama halnya dengan salah satu lagu legenda country Indonesia, Iwan Fals berjudul “Sarjana Muda” tahun1981. Sebuah karya yang mengkritisi para generasi muda yang belum siap berkarya. Sehingga dapat diibaratkan. Lu yang berilmu tinggi, bekerja sebagai petani kuliah, anak mahasiswa, pembawa skripsi, dan generasi penerus bangsa. TETAPI DI DALAM SETIAP Perusahaan tertulis “TIDAK ADA LOWONGAN”.
Untuk itulah buku ini terbentuk, bagaimaana mendidik beberapa penulis-penulis muda yang akan turun kepada dunia penulisan. Tetapi disini menekankan bukan hanya untuk idealisme tetapi juga membentuk mental pengusaha dalam bidang ini. Bagaimaan dirinya tidak hanya bisa menulis dengan indahnya irama nada yang diberikan, tetapi bermental teguh dalam satu usaha penulisan. Satu kata bagi WriterPreneurship –> Menulis tidak hanya sekedar HOBY. Tetapi jauh lebih tajam, yaitu Poin lebih bekerja keras dan pengusaha.

Sejujurnya ini yang agak baru bagi saya. Pertama dari abang Jefferly Helianthusonfri mengajarkan teknik Marketing, Ricky Rachmanto mengajarkan dasar-dasar blogger. Akan tetapi buku ini memberikan kita, jauh lebih bermental baja lagi. Mungkin salah satu penulis yang sudah ke titik itu adalah Jefferly yang terkenal dengan buku-buku mengenai komputer dan marketing. Bahkan salah satu solusinya adalah Writer ini.

Pengusaha Penulis?? Kuy Ikutan!!

Apa yang diberikan dalam Penulis Ahmad Gaus memiliki fokus yang mengarah pada pengusaha penulis. Pengalaman yang dilalui oleh Ahmad Gaus beserta beberapa penulis lainnya menjadikan kita untuk mengenal bagaimana metode-metode serta pengalaman setiap penulis sukses dibalik mahakarya mereka. Setiap masterpiece yang dihasilkan yang tercatat dan diadaptasi dalam berbagai film. Yang jelas memiliki sejarah dibalik penulisan yang sungguh gokil disitu.

Menurut beberapa peneliti. Bagaimana kita menulis
merupakan literatur terbaik untuk mengasah daya pikir kritikal
© Ahmad Gaus / Referensi /
Foto sendiri

Apakah itu WriterPreneurship? Secara sederhana kita dapat mengartikan sebagai pengusaha penulis. Berasal dari kata Writer yang berarti penulis, dengan Entrepreneurship yang berarti kewirausahaan. Yaitu pahlawan-pahlawan yang berani berinisiatif. Sehingga dalam perspektif ini, sang Gaus berusaha menyemangati kita-kita ini agar giat. Apalagi kutipan etika calvinist yang dikutip dalam pandangan Max Weber yang menciptakan Eropa ke next level di abad pertengahan.

Tips Sederhana Awal Menulis

Kalau hanya penyemangat saja? Pasti hal tersebut tidak lengkap dari apa yang ingin dibahas oleh Ahmad Gaus. Ibarat lu masuk dalam kelas motivator. Lu hanya bayar seorang motivator 1 juta hanya memberikan semangat dan motivasi. Tetapi dalam dirilu sendiri, tidak melakukannya. Ibarat lu udah dipukul-pukul, tetapi lu sendiri tidak berjalan maupun merangkak maju. Lu masih rebahan mendengarkan radio motivasi tetapi lu tidak mau bangun dan bekarya. Lah buat apa dong???

Metode Write Now dan referensi novel-novel
berharga setiap jamannya
© Ahmad Gaus / Referensi /
Foto sendiri

Bukan berarti motivasi itu jelek, bahkan motivasi adalah dorongan dan gertakan bagi kita bangun dan siap berjalan. Kalau bukan jelek, terua apa dong? Sebenarnya kalau dijawab ya kita sendiri belum memperbaiki diri dan memulai usaha yang akan dijalani. Nah dalam bab ini menjelaskan sebuah Metode WriteNow yang sangat dibentuk oleh Ahmad Gaus dengan penerapan yang sederhana. Dari sinilah dapat dibilang. Metode yang sangat awal dan pemula bagi kita jalani bisnis penulisan ini.

Saya disini sedikit merangkum metode WriteNow sejenis metode yang sederhana, tetapi langsung pada orientasi mendapatkan ilham maupun langsung to the poin menulis. Alasan ini dilihat bagaimana metode ini disusun secara sederhana dan tidak bertele-tele. Jauh lebih bermanfaat ketika memulai suatu tulisan langsung. Sehingga WriteNow ala Gaus ini, langsung menulis! itulah yang ingin diterapkan.

Rekomendasi

Kalau dibilang rekomendasi? Bisa saja rekomendasi karena dapat dikaitkan dengan gaya kita menulis. Motivasi yang diberikan mungkin hampir sama dengan Ricky Rachmanto. Yaitu memberikan motivasi para penulis hebat Indonesia. Tetapi perbedaan sengit adalah disini memberikan metode sederhana dengan motivasi yang diberikan. Menurutku sebagai pelengkap dari review-review sebelumnya. Buku Ahmad Gaus jauh lebih kepada prakteknya bahkan seluk beluk kita menulis dicatat disini. Direkomendasikan bagi yang ingin mendekati masalah konten lebih luas.

Kesimpulan

Kesimpulan gua dalam buku ini sendiri, Gua rekomendasi buku ini sebagai sampingan anda yang memulai WriterPreneurship. Karena yang lebih ditonjolin dari buku ini sendiri adalah ayo WriteNow!. Itu yang sangat implikatif. Apalagi dengan motivasi segudang yang menonjolkan kelihaian bagi seorang penulis-penulis di dunia ini dengan krisis yang terjadi di Indonesia. Khususnya literasi dan literatur muda Indonesia. Sehingga ini bisa jadi lahan kita untuk menulis. Bahkan jika terbiasa dalam bidang menulis. Dapat dibilang banyak profesi yang akan digeluti oleh kita sendiri, sarjana muda pencetak Indonesia Maju.

Kutipan sang sastrawan Toni Morrison
© Ahmad Gaus / Referensi /
Foto sendiri

Kelebihan :

  • Buku yang ringan dan cepat dibaca
  • Lebih mengarah pada aplikasi penerapan teori WriteNow
  • Metode yang paling mendasar dalam menulis
  • Motivasi yang padat sekaligus mendasar bagi seorang penulis.
  • Pelengkap bagi pengisi konten mudah
  • Cangkupan buku ini cukup luas dan sederhana

Kekurangan

  • Kurang memberikan contoh hasil tulisan dalam metode ini
  • Bukan buku referensi dalam menulis sumber
  • Lebih enak buku ini dibaca satu hari lalu praktek dalam hari yang sama
  • Lebih kepada seorang yang ingin memulai startup penulis.

Penilaian : 8 / 10

==============================

Ingin tahu lebih jauh bagaimana cara menjadi seorang Writerpreneur dan memulai menulis dengan mudah dan praktis, yuk ikuti pelatihan ini. Catat jadwal terdekatnya, Sabtu, 31 Oktober 2020

IMG-20201020-WA0037

Selamat bergabung…

Ditunggu sama Kak Windi di Zoom ya gaess..

Baca juga: Menulis itu Gampang dan Mendatangkan Uang

[Memoar] Api Yang Membakar Jiwa

Puslitbang

API YANG MEMBAKAR JIWA

Pagi sampai siang ini (11/12/2018) berlangsung diskusi buku “Djohan Effendi, Sang Pelintas Batas” oleh Puslitbang Kemenag RI. Djohan Effendi pernah menjadi Kepala Litbang Depag, kemudian menjadi Menteri Sekretaris Negara di masa Presiden Abdurrahman Wahid. Tapi orang lebih mengenal Djohan sebagai intelektual dan aktivis gerakan Islam. Saya diundang ke acara ini sebagai penulis biografi Djohan Effendi, dan Dr. Neng Dara Affiah, M.Hum hadir sebagai pembahas.

Dua tema kunci dalam pemikiran Djohan Effendi adalah pluralisme dan kebebasan beragama. Itu juga yang menjadi titik temu dari para tokoh pergerakan pada masa itu dgn nama-nama yang menonjol spt Cak Nur, Gus Dur, Dawam, Wahib, dll. Walaupun begitu masing-masing tokoh punya ciri tersendiri dalam membawa pemikiran mereka ke publik.

Berbeda dengan rekan-rekannya spt Cak Nur dan Gus Dur yang cenderung menggebu-gebu, Djohan cenderung pendiam dan mengambil tempat di belakang layar: merajut solidaritas antar-kelompok dan menggerakkan aksi. Berbeda dengan mereka yang lazim berbicara mengenai hal-hal besar semisal peradaban, umat, bahkan masa depan Islam. Djohan lebih tertarik pada hal-hal sederhana seperti iman yang bersifat pribadi, kehidupan spiritual, puisi sufistik, hingga nasib kelompok sempalan alias aliran sesat. Djohan bahkan memposisikan dirinya sebagai pembela “aliran sesat”.

Dari Djohan kita belajar pentingnya dialog agama sebagai aktivitas yang dapat menjembatani perbedaan dan mereduksi sikap saling curiga. Kesediaan untuk berdialog membutuhkan kesadaran agama yang bersifat terbuka (teologi inklusif).

Dari dialog agama Djohan melangkah lebih jauh ke dialog antariman. Praksis dialog agama selama ini hanya melahirkan toleransi sosial. Dan toleransi jenis ini masih rapuh dan mudah terjatuh pada sikap saling curiga. Dialog antariman menukik lebih jauh ke dasar keyakinan, namun dilakukan dengan hati yang tulus untuk saling memahami, bukan menghakimi.

Dialog antariman inilah yang kini berkembang menjadi semacam trend di kalangan anak-anak muda yang memiliki keberanian untuk melintas (pass over) di antara agama-agama. Dari dialog semacam ini lahir sikap saling menghargai yang otentik dan sejati di antara para pemeluk agama. Bukan sekadar basa-basi sosial.

Posisi Djohan di antara tokoh-tokoh di atas menjadi unik. Dia terlibat aktif dalam gerakan pembaruan, tapi Bapak Pembaruan ialah Cak Nur; dia juga tidak diragukan lagi perannya dalam wacana dan aksi toleransi, tapi Bapak Toleransi telah disematkan orang kepada Gus Dur. Lalu di mana posisi Djohan Effendi?

Djohan adalah perintis solidaritas lintas batas. Djohan adalah BAPAK DIALOG ANTARIMAN. Inilah posisinya yang paling tepat. Posisi ini tidak ditempati oleh dua raksasa lainnya: Cak Nur dan Gus Dur.

Berbeda dengan Cak Nur dan Gus Dur yang datang dengan seruan massif, ideologis, dan intelektual, Djohan hadir di lubuk hati dengan seruan personal dan emosional. Dalam ungkapan teman saya, Budhy Munawar Rachman,  Djohan itu “api yang membakar jiwa”. Mungkin maksudnya berbeda dengan Gus Dur dan Cak Nur sebagai “api yang membakar kota”. 😃😃.

Demikian ringkasan presentasi saya.

 

Takes Mansion & Hotel, Jakarta, 11/12/18
Ahmad Gaus AF

(Dari laman Facebook Gaus Ahmad, 11.12.2018)